Grup yang berupaya menyelaraskan laju gerak Pramuka di SMANDA teknologi yang semakin modern sebagai upaya nyata untuk menggalang persaudaraan bakti Pramuka seluruh Indonesia, ........
*********** GERAKAN PRAMUKA ***********
Harus kita dukung perkembangan demi terselamatkannya bangsa ini dari kerusakan moral, perilaku, etika, sopan santun. Generasi muda yang berkecimpung di Pramuka, merupakan generasi yang mempunyai POTENSI jauh lebih baik dan berkualitas dibading yang lainnya.
************ INGAT SOBAT PRAMUKA *************
Ayo dukung Grup ini menjadi besar dan bermanfaat untuk perkembangan Gerakan Pramuka di SMA N 2 DEMAK
Silahkan mengundang sebanyak mungkin kawan kita di Facebook untuk bergabung dengan syarat keanggotaan grup sebagai berikut :
1. Anggota Pramuka,
2. Purna Anggota Pramuka,
3. Mereka yang ketika kecil sampai dengan sekarang pernah merasakan dididik oleh pramuka,
4. Pernah mengikuti kegiatan Pramuka,
5. Putra ataupun Putrinya mengikuti Pramuka,
6. Mereka yang bersimpati terhadap Pramuka
7. Mereka yang mendukung keberadaan Pramuka,
8. Dan siapapun yang berkenan memberikan dukungan besar terhadap keberadaan Gerakan Pramuka di Indonesia demi terciptanya Indonesia yang bermartabat.
*********** DAN YANG PALING PENTING ************
Semua orang yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Gerakan Pramuka.
Mari kita perjuangan bersama-sama, wahai sobat Pramuka Indonesia.
Untuk mempercepat jumlah anggota grup dan memudahkan koordinasi seluruh anggota serta memaksimalkan pemanfaatan grup ini untuk Gerakan Pramuka, mohon perkenannya seluruh anggota yang telah bergabung untuk :
1. Mengundang semua teman di Facebook anda untuk bergabung.
2. Mem-posting-kan kata-kata yang bermakna, santun dan sesuai dengan DASA DARMA dan TRI SATYA pramuka setelah bergabung.
3. Tidak mempostingkan dan mengirimkan tautan yang tidak sejalan dengan tujuan grup ini dan tujuan Gerakan Pramuka.
4. Apabila tetap mempostingkan dan mengirimkan tautan yang tidak sejalan dengan tujuan Grup dan Gerakan Pramuka, maka admin berhak menghapus tanpa konfirmasi.
Demi bangsa Indonesia dan kejayaan Gerakan Pramuka serta masa depan generasi muda, mari bersama berbuat untuk lebih bermanfaat, berbakti guna lebih berarti
Mari bersama mewujudkan ^_^ GERAKAN SEJUTA PRAMUKA SMANDA DI FACEBOOK ^_^
SALAM PRAMUKA...!
Kamis, 21 Oktober 2010
Jumat, 15 Oktober 2010
Tanda Kecakapan Khusus
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
- Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
- Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
- TKK Gerak Jalan
- TKK Pengamat
- TKK Penyelidik
- TKK Perenang
- TKK Juru Layar
- TKK Juru Selam
- TKK Pendayung
- TKK Ski Air
- TKK Pencak Silat
- TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
- TKK Salat
- TKK Khatib
- TKK Qori
- TKK Muadzin
- TKK Penabung
- TKK Doa
- TKK Gereja
- TKK Pelayanan
- TKK Saksi Kristus
- TKK Terang Alkitab
- TKK Suluh Gereja
- TKK Bhakti
- TKK Dharmapala
- TKK Wicaksana
- TKK Dana Punia
- TKK Bhakti
- TKK Pendididkan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
- TKK Penjilid Buku
- TKK Juru Potret
- TKK Juru Kulit
- TKK Juru Logam
- TKK Penenun
- TKK Penangkap Ikan
- TKK Juru Kebun
- TKK Peternak Ulat Sutera
- TKK Peternak Lebah
- TKK Peternak Kelinci
- TKK Filateli
- TKK Pengumpul Lencana
- TKK Pengumpul Mata Uang
- TKK Pengumpul Tanaman Kering
- TKK Pengumpul Tanaman Hidup
- TKK Juru Masak
- TKK Pecinta Dirgantara
- TKK Pembuat Pesawat Model
- TKK Pengenal Cuaca
- TKK Komunikasi
- TKK Penjelajah
- TKK Juru Peta
- TKK Juru Navigasi Laut
- TKK Juru Isyarat Bendera
- TKK Pelaut
- TKK Pengembara
- TKK Petani Padi
- TKK Penanam Tanaman Hias
- TKK Petani Cabai
- TKK Juru Bambu
- TKK Juru Anyam
- TKK Juru Kayu
- TKK Juru Batu
- TKK Peternak Itik
- TKK Peternak Ayam
- TKK Peternak Sapi
- TKK Peternak Merpati
- TKK Pengumpul
- TKK Pengumpul Benda
- TKK Pengumpul Hewan
- TKK Juru Semboyan
- TKK Penjahit
- TKK Pengendara Sepeda
- TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
- TKK Juru Mesin Pesawat Udara
- TKK Juru Navigasi Udara
- TKK Juru Evakuasi Mesin
- TKK Pengenal Pesawat Udara
- TKK Juru Isyarat Elektronika
- TKK Juru Isyarat Optika
- TKK Perencana Kapal
- TKK Perahu Motor
- TKK Berkemah
- TKK Petani Bawang
- TKK Petani Tanaman Jalar
- TKK Peternak Belut
- TKK Peternak Lele
- TKK Statistika Keluarga Berencana
- TKK Pengatur Ruangan
- TKK Pengatur Rumah
- TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
- TKK Pemadam Kebakaran
- TKK Pengatur Lalu Lintas
- TKK Pengamanan Lingkungan
- TKK Penunjuk Jalan
- TKK Juru Bahasa
- TKK Juru Penerang
- TKK Korespondensi
- TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
- TKK Penyuluh Padi
- TKK Keadaan Darurat Udara
- TKK Keadaan Darurat Laut
- TKK Pembantu Ibu
- TKK Pengasuh Anak
- TKK Penerima Tamu
- TKK Pendaki Gunung
- TKK Juru Ukur
- TKK Kependudukan
- TKK Pendataan Keluarga Berencana
- TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
- TKK Dirigen
- TKK Penyanyi
- TKK Pelukis
- TKK Juru Gambar
- TKK Pengarang
- TKK Pembaca
Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Tiga tingkatan tersebut ialah:
- Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
- Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
- Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
- Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
- Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
- Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.
Pramuka
Untuk nama sebuah gerakan kepanduan yang ada di Indonesia, lihat Gerakan Pramuka Indonesia.
Pramuka, atau sering juga disebut pandu atau kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pemuda yang telah merambah ke seluruh dunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota pramuka dari 217 negara dan teritori.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.
Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.
Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.
Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini , Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina
Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatn tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930
sejak awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepandian sedunia, Robert Baden Powell,pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave BAden Powell, Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unti putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain : Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus Woodbadge.

Sejarah
Kelahiran Gerakan KepanduanGerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama di kepulauan Brownsea, Inggris.Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.
Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.
Perkembangan Gerakan Kepanduan
Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.
Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini , Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina
Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatn tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930
sejak awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepandian sedunia, Robert Baden Powell,pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave BAden Powell, Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unti putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain : Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus Woodbadge.
Senin, 04 Oktober 2010
Menjadi Pramuka Penegak
Dari Pramuka Penggalang dalam satu Gugusdepan.
Diserahkan oleh Pembinanya dan diterima oleh Pembina Penegak dalam suatu upacara, ia berstatus sebagai Tamu Ambalan.
1) Mengikuti latihan rutin dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara berstatus sebagai calon Penegak Bantara.
2) Setelah berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara, ia akan dilantik oleh Pembinanya dalam suatu Upacara dan mengucapakn janji Tri Satya. Disemati Tanda Kecakapan Umum (TKU) Bantara, Tanda Topi Penegak dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penegak.
3) Selanjutnya wajib meningkatkan kecakapan umumnya dan meraih berbagai kecakapan khusus serta mengikuti kegiatan kepenegakan sampai batas usia Penegak berakhir.
Dari Pramuka Penggalang dari lain Gugusdepan.
Menyerahkan Surat keterangan pindah dari Gugusdepanya.
1. Diterima dalam suatu Upacara ditempatkan disalah satu Sangga berstatus sebagai Tamu Ambalan.
2. Mengikuti latihan rutin dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara berstatus sebagai Calon Penegak Bantara.
3. Setelah berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara ia akan dilantik oleh pembinanya dalam suatu upacara dan mengucapakn janji Tri Satya. Disemati Tanda Kecakapan Umum (TKU) Bantara, Tanda Topi Penegak dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penegak.
Dari remaja/pemuda yang belum pernah jadi Pramuka.
Datang ke Gugusdepan menyatakan minatnya menjadi Pramuka.
1. Diterima dan ditempatkan di Ambalan melalui upacara dengan status Tamu Ambalan.
2. Mengikuti latihan rutin dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara.
3. Setelah selesai dan berhasil ia akan dilantik oleh pembinanya dalam suatu upacara serta mengucapkan janji Tri Satya, setelah itu disemati Tanda Pelantikan, Tutup Kepala, Setangan Leher dan Tanda Kecakapan Umum Bantara.
4. Selanjutnya wajib meningkatkan Kecakapan Umumnya dan meraih berbagai kecakapan khusus serta mengikuti kegiatan Kepenegakan sebelum batas usia Penegak Berakhir.
5. Pramuka Penegak yang usianya lewat 20 tahun oleh Pembinanya akan dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Pandega.
Berkemah yang baik
|

Untuk suatu perkemahan yang baik, pentahapan yang harus ditempuh adalah :
a. Persiapan
1) Penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya.
2) Pengadaan peralatan, peninjauan lokasi.
3) Pemberitahuan dan perijinan. ( Ijin Ortu dan Keamanan setempat)
4) Pembentukan Panitia.
5) Membuat jadwal kegiatan/ acara dan mempersiapkan acara pengganti bila situasi dan kondisi cuaca berubah-ubah.
6) Memantapkan kesiapan mental, fisik dan ketrampilan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan hendaknya sesuai rencana, dilaksanakan menurut perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan, serta faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.
c. Penyelesaian
Pembongkaran tenda-tenda, kebersihan lingkungan dan pengecekan barang harus dilaksanakan secara tertib.
Syarat-syarat memilih tempat berkemah adalah :
a. Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.
b. Ada pohon pelindung.
c. Ada saluran pengeringan pembuangan air.
d. Dekat sumber air.
e. Terjamin keamanannya, terutama ancaman dari binatang buas, melata/ berbisa.
f. Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.
g. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan.
h. Hindari angin masuk ke dalam tenda, dengan cara didirikan tenda membujur menurut mata angin.
Ambalan dan Hak Ikhwalnya
1. Arti ambalan penegak.
Ambalan dari arti kiasan ambal, arti didalam pramuka ambalan bagian dari wadah / tempat pembinaan pramuka penegak dan merupakan kelompok besar dalam pramuka penegak. Penegak dari kata tegak yang berarti yang menegakkan kemerdekaan (Arti Kiasan).
2. Keanggotaan Ambalan.
Pramuka penegak yaitu golongan pramuka yang berumur 16-20 tahun. Dalam 1 ambalan berjumlah 40 anggota penegak yang terdiri dari beberapa sangga yang setiap sangga berjumlah kurang lebih 7-10 anggota dan setiap sangga ada pemimpinnya yang disebut pimpinan sangga (pinsa) serta wakilnya yang disebut wakil pimpinan sangga (wapinsa). Pemberian nama / penamaan sangga dapat menggunakan nama-nama pahlawan atau tokoh dari proses perjuangan bangsa dengan nama peritis, penegak, pencoba, pendobrak, dan pelaksana. Warga ambalan dari tamu ambalan, calon penegak, penegak bantara, dan penegak laksana. dalam penegak satuannya disebut ambalan,dapun dalam melatih dan meningkatkan jiwa kepeminpinan diambalan,dibetuklah dewan ambaln / dewan kerja ambalan yang dipimpin oleh pradana.
Dalam Dewan Ambalan susunannya terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil ketua
3. Sekretaris / Kerani
4. Bendahara / Juru uang
5. Juru Adat
6. Beberapa anggota
Yang pelu diingat :
-Dewan Ambalan dipilih dari pimpinan sangga / wakil pimpinan sangga.
-Masa bakti Dewan Ambalan satu tahun. Dan diadakan MUSAM / MUSPEN.
-Ambalan melaksanakan musyawarah sedikitnya 6 bulan sekali dengan melaporkan kegiatan yang lalu dan mernacang kegiatan 6 bulan selanjutnya.
-Selain Dewan Ambalan dalam membina rasa tanggung jawab juga ada Dewan Kehormatan Penegak terdiri dari : Anggota Dewan Penegak, Pembina, dan Pembantu Penbina.
Tugas Dewan Kehormatan :
1. Melaksanakan sidang dalam hal penerimaan tamu Ambalan.
2. Peristiwa menyangkut Kehormatan Pramuka Penegak.
3 Pelantikan, Penghargaan atas jasa dan prestasiserta pelanggaran-pelanggaran terhadap kode kehormatan.
3. Perlengkapan-perlengkapan Ambalan.
a. Bendera Ambalan.
Bendera ambalan merupakan simbul dan kebanggaan dari semua anggota ambalan dan harus dijunjung tinggi. Yang membuat bendera itu adalah kesepakatan ambalan itu sendiri dengan tidak menyalahi aturan AD/ART gerakan pramuka yang pokok ukurandisesuaikan dengan ukuran bendera. Adanya lambang ambalan dengan segi lima dan memuat arti kiasan Dasa Darma dan Tri Satya serta simbul ambalan warna sesuai ketentuan. (Kepres Presiden RI No.448/1989).
b. Sandi Ambalan.
Sandi ambalan adalah suatu rangkaian kata / karangan / ungkapan bebas yang puitis dan merupakan penjabaran dari sebagian atau keseluruan Dasa Darma, merupakan motovasi dari semua anggota dalam suatu ambalan. Sandi ini biasanya dibaca saat upacara adat dan kegiatan serta upacara pembukaan dan upacara penutupan.
c. Renungan Jiwa.
Renungan jiwa adalah suatu uraian candra jiwa yang terdiri dari naskah yang mengupas salah satu / seluruh Darma dari Dasa Darma Pramuka, atau nilai-nilai mental, moral, dan spiritual yang berbentuk prosa atau puisi yang isinya mengikat, meneropong, meluruskan jalan, sentuhan terhadap jiwa tiap-tiap penegak dari apa yang sudah dikerjakan.
d. Pusaka Ambalan.
Dalam setiap ambalan penegak biasanya dikenal adanya pusaka ambalan, dalam hal ini pusaka digunakan sebagai simbul kekuatan ambalan itu. Contoh pusaka ambalan Diponegoro Keris dan pusaka Sri Kandi Panah.
e. Pakaian Dan Sikap Adat.
Pakaian adat ambalan biasanya dipakai saat ada acara-acara adat ambalan dan dipakai juga saat dibacakan sandi ambalan dengan posisi adat yang berlaku di ambalan itu. Contoh pakaian adat Imam Bonjol Sorban dan dengan sikap adat bersedekap. Ambalan Kartini denga pakaian kebaya dan sikap adat tangan kiri diletakkan didada dan tangan kanan mengada ke atas seperti berdoa.
Ambalan dari arti kiasan ambal, arti didalam pramuka ambalan bagian dari wadah / tempat pembinaan pramuka penegak dan merupakan kelompok besar dalam pramuka penegak. Penegak dari kata tegak yang berarti yang menegakkan kemerdekaan (Arti Kiasan).
2. Keanggotaan Ambalan.
Pramuka penegak yaitu golongan pramuka yang berumur 16-20 tahun. Dalam 1 ambalan berjumlah 40 anggota penegak yang terdiri dari beberapa sangga yang setiap sangga berjumlah kurang lebih 7-10 anggota dan setiap sangga ada pemimpinnya yang disebut pimpinan sangga (pinsa) serta wakilnya yang disebut wakil pimpinan sangga (wapinsa). Pemberian nama / penamaan sangga dapat menggunakan nama-nama pahlawan atau tokoh dari proses perjuangan bangsa dengan nama peritis, penegak, pencoba, pendobrak, dan pelaksana. Warga ambalan dari tamu ambalan, calon penegak, penegak bantara, dan penegak laksana. dalam penegak satuannya disebut ambalan,dapun dalam melatih dan meningkatkan jiwa kepeminpinan diambalan,dibetuklah dewan ambaln / dewan kerja ambalan yang dipimpin oleh pradana.
Dalam Dewan Ambalan susunannya terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil ketua
3. Sekretaris / Kerani
4. Bendahara / Juru uang
5. Juru Adat
6. Beberapa anggota
Yang pelu diingat :
-Dewan Ambalan dipilih dari pimpinan sangga / wakil pimpinan sangga.
-Masa bakti Dewan Ambalan satu tahun. Dan diadakan MUSAM / MUSPEN.
-Ambalan melaksanakan musyawarah sedikitnya 6 bulan sekali dengan melaporkan kegiatan yang lalu dan mernacang kegiatan 6 bulan selanjutnya.
-Selain Dewan Ambalan dalam membina rasa tanggung jawab juga ada Dewan Kehormatan Penegak terdiri dari : Anggota Dewan Penegak, Pembina, dan Pembantu Penbina.
Tugas Dewan Kehormatan :
1. Melaksanakan sidang dalam hal penerimaan tamu Ambalan.
2. Peristiwa menyangkut Kehormatan Pramuka Penegak.
3 Pelantikan, Penghargaan atas jasa dan prestasiserta pelanggaran-pelanggaran terhadap kode kehormatan.
3. Perlengkapan-perlengkapan Ambalan.
a. Bendera Ambalan.
Bendera ambalan merupakan simbul dan kebanggaan dari semua anggota ambalan dan harus dijunjung tinggi. Yang membuat bendera itu adalah kesepakatan ambalan itu sendiri dengan tidak menyalahi aturan AD/ART gerakan pramuka yang pokok ukurandisesuaikan dengan ukuran bendera. Adanya lambang ambalan dengan segi lima dan memuat arti kiasan Dasa Darma dan Tri Satya serta simbul ambalan warna sesuai ketentuan. (Kepres Presiden RI No.448/1989).
b. Sandi Ambalan.
Sandi ambalan adalah suatu rangkaian kata / karangan / ungkapan bebas yang puitis dan merupakan penjabaran dari sebagian atau keseluruan Dasa Darma, merupakan motovasi dari semua anggota dalam suatu ambalan. Sandi ini biasanya dibaca saat upacara adat dan kegiatan serta upacara pembukaan dan upacara penutupan.
c. Renungan Jiwa.
Renungan jiwa adalah suatu uraian candra jiwa yang terdiri dari naskah yang mengupas salah satu / seluruh Darma dari Dasa Darma Pramuka, atau nilai-nilai mental, moral, dan spiritual yang berbentuk prosa atau puisi yang isinya mengikat, meneropong, meluruskan jalan, sentuhan terhadap jiwa tiap-tiap penegak dari apa yang sudah dikerjakan.
d. Pusaka Ambalan.
Dalam setiap ambalan penegak biasanya dikenal adanya pusaka ambalan, dalam hal ini pusaka digunakan sebagai simbul kekuatan ambalan itu. Contoh pusaka ambalan Diponegoro Keris dan pusaka Sri Kandi Panah.
e. Pakaian Dan Sikap Adat.
Pakaian adat ambalan biasanya dipakai saat ada acara-acara adat ambalan dan dipakai juga saat dibacakan sandi ambalan dengan posisi adat yang berlaku di ambalan itu. Contoh pakaian adat Imam Bonjol Sorban dan dengan sikap adat bersedekap. Ambalan Kartini denga pakaian kebaya dan sikap adat tangan kiri diletakkan didada dan tangan kanan mengada ke atas seperti berdoa.
Penegak
Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 21 tahun.
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :- Penegak Bantara
- Penegak Laksana
- Penegak Garuda
10 orang Penegak disebut Sangga,dalam satu Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (PINSA). Beberapa Sangga terbentuklah yang namanya AMBALAN, yang dipimpin oleh PRADANA. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Krani, Juru Uang,Juru Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya.
Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
- Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:
- Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
- Pelantikan Penegak Bantara & Laksana
- Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
- Raimuna (Rover Moot)
- Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
- Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
Minggu, 03 Oktober 2010
METODE LATIHAN PRAMUKA PENEGAK
Secara jujur kita aakui, jumlah peserta didik Gerakan Pramuka golongan Penegak prosentasenya menurun jika dibandingkan dengan jumlah anak golongan Siaga dan Penggalang. Kalau kita amati, banyak peserta didik golongan siaga yang masih mau melanjutkan sebagai Pramuka Penggalang, namun apabila sudah memasuki usia Penegak, kebanyakan mereka sudah tidak berambisi lagi untuk bergabung menjadi Pramuka Penegak. Benarkah Pramuka Golongan Penegak kurang/tidak lagi menarik bagi pemuda seusia 16 – 20 tahun, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang ? ataukah mungkin ada factor-faktor lain yang menyebabkan semua ini, sehingga perlu kita benahi agar kegiatan Penegak tetap diminati peserta didik.
Apabila kita membaca sejarah kepanduan khususnya masalah kepenagakan, disitu akan kita ketahui, bahwa lahirnya Pramuka Golongan Penegak bukanlah merupakan ide dari pendiri kepramukaan “ Baden Powell “untuk diikuti oleh pemuda seusia penegak. Akan tetapi, lahinya Pramuka golongan Penegak ini justru dikerenakan tuntutan dari mereka sendiri ( pemuda golongan penegak ) untuk tetap memandu, melanjutkan kegiatannya sewaktu mereka masih sebagai Penggalang. Dengan demikian jelaslah bagi kita, bahwa sebenarnya Pramuka Penegak masih diminati pemuda, hanya saja bagaimana cara menciptakan “ porsi kegiatan kepramukaan “ yang cocok pada anak seusia inilah yang agak sulit.
Berbagai gagasan latihan untuk Penegak pernah dicoba oleh Baden Powell, namun kebanyakan gagasan itu ditarik kembali, dengan alasan kurang sesuai dengan yang dikehendaki mereka. Padahal, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, syarat utamanya haruslah cocok dan sesuai dengan yang dikehendaki mereka, sehingga dapat menarik mereka untuk berbondong-bondong bergabung menjadi Pramuka Penegak. Akhirnya ditemukanlah bahan latihan yang cocok untuk mereka, yaitu suatu latihan yang dapat menambah dan melangkapi hal-hal yang belum didapatkan sewaktu mereka masih menjadi Siaga dan Penggalang, dalam rangka menciptakan warga Negara yang baik dan berguna. Sedangkan cara memberikannya dengan mempergunakan metode kepanduan dalam suasana hidup diluar dan bakti.
Karena kepramukaan mempunyai sifat nasional, internasional dan universal, maka metode latihan kepenegakan di Indonesia pun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat dan Negara Indonesia. Dalam Gerakan Pramuka, Pramuka Penegak adalah kader-kader Pembina, yang mempunyai tugas untuk membangun Indonesia. Mereka menggabungkan diri dengan suka dan rela untuk bertugas :
1. membina diri sendiri dan sesama Pramuka
2. Berbakti kepada Tuhan, tanah air, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang kini sedang melaksanakan pembangunan untukmencapai masyarakat adil dan makmur.
Sedangkan latihannya dilaksanakan dari, oleh dan untuk mereka sendiri. Inilah gambaran latihan Kepenagakan yang menarik. Saya yakin, apabila prinsip ini dipegang teguh dalam melaksanakan latihan kepenegakan, niscaya latihan tersebut akan benar-benar menarik bagi peserta didik. Dan sekaligus dapat mengarah kepada upaya penacapaian tujuan Gerakan Pramuka.
Lalu kenapa pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak? Menurut pengamatan kami, factor-faktornya dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Bentuk latihan yang menoton dan mengulang latihan penggalang.
Salah satu factor yang menyebabkan pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak adalah karena banyak di antara Pembina Penegak yang menyajikan acara latihannya seperti pada latihan penggalang. Sehingga kesannya di mata anak didik, latihan kepenegakan itu menoton dan membosankan. Lebih-lebih bagi mereka yang dahulunya aktif waktu menjadi penggalang jelas tidak tertarik untuk masuk menjadi Penegak.
Hal ini sebenarnya janganlah sampai terjadi. Meskipun ada beberapa mata acara latihan yang sama untuk anak penggalang dan penegak, suatu missal, cara mempergukan kompas, tetapi model penyampaiannya dan luas isi materi antara penggalang dan Penegak jelas berbeda. Untuk anak penggalang materi yang disampaikan mungkin sebatas pengenalan kompas, bagian-bagian dan fungsinya, serta cara mempergukannya secara praktis. Tetapi untuk anak Penegak akan lebih lagi, selain materi yang disampaikan di Penggalang, masih ditambah lagi tentang sejarah asal usul kompas, macam-macam bentuk kompas dari yang paling sederhana sampai ke paling modern, cara memilih jenis kompas, cara merawat, cara membuat kompas yang sederhana. Dan kalau perlu, mereka juga harus dapat menerangkan dan melatih orang lain terutama adik-adik siaga dan penggalang dalam mempergunakan kompas. Lebih baik lagi kalau mereka dapat menuliskan hal-hal tersebut hingga tersusun menjadi bentuk buku. Yang menyampaikan materinya juga tidak harus Pembina, tetapi mereka dapat saling berdiskusi dari pengetahuan dan bahan-bahan yang mereka peroleh sendiri. Sehingga mereka saling menambah dan melengkapi. Dengan demikian pengetahuan mereka tentang kompas akan semakin luas.
Demikian juga untuk mata acara yang lain, hendaknya janganlah selalu Pembina yang menyampaikan, sehingga akan terkesan terlalu menggurui. Berilah jalan dan dorongan kepada mereka, terutama pengurus Dewan Ambalan. Untuk dapat menyampaikan materi latihan kepada teman-temannya. Cara lain yang dapat kita tempuh adalah dengan memberikan masalah dan pertanyaan yang berhubungan dengan materi latihan. Para Penegak disuruh membahas masalah tersebut atau mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan itu dengan cara berdiskusi atau membaca buku-buku. Kalau perlu tugaskan kepada mereka untuk menghubungi tokoh-tokoh atau instansi yang jelas menguasai atau ada hubungannya dengan materi tersebut.
Dengan demikian peserta didik akan sadar kekhilapannya dan cepat kembali ke jalan yang semestinya.
Terlebih untuk Ambalan yang masih baru didirikan, sebagai langkah awal Pembina harus banyak berperan. Baik dalam memberikan contoh cara memimpin jalanya latihan, mengurus administrasi maupun dalam membuat usulan kegiatan, petunjuk pelaksanaan, evaluasi dan laporan kegiatan. Pembina juga harus menjelaskan secara rinci tugas-tugas para Dewan Ambalannya sesuai dengan ketentuan yang benar.
Dengan demikian diharapkan Dewan Ambalan pertama yang berfungsi dengan baik dan benar. Ini sangat penting sekali, sebab biasanya pengurus masa bakti berikutnya sebagian besar mencontoh kerbiasaan Dewan Ambalan sebelumnya. jika awalnya sudah terbiasa suatu hal yang kurang baik dikhwatirkan akan menjadi tradisi turun temurun dalam Ambalan tersebut.
Apabila kita membaca sejarah kepanduan khususnya masalah kepenagakan, disitu akan kita ketahui, bahwa lahirnya Pramuka Golongan Penegak bukanlah merupakan ide dari pendiri kepramukaan “ Baden Powell “untuk diikuti oleh pemuda seusia penegak. Akan tetapi, lahinya Pramuka golongan Penegak ini justru dikerenakan tuntutan dari mereka sendiri ( pemuda golongan penegak ) untuk tetap memandu, melanjutkan kegiatannya sewaktu mereka masih sebagai Penggalang. Dengan demikian jelaslah bagi kita, bahwa sebenarnya Pramuka Penegak masih diminati pemuda, hanya saja bagaimana cara menciptakan “ porsi kegiatan kepramukaan “ yang cocok pada anak seusia inilah yang agak sulit.
Berbagai gagasan latihan untuk Penegak pernah dicoba oleh Baden Powell, namun kebanyakan gagasan itu ditarik kembali, dengan alasan kurang sesuai dengan yang dikehendaki mereka. Padahal, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, syarat utamanya haruslah cocok dan sesuai dengan yang dikehendaki mereka, sehingga dapat menarik mereka untuk berbondong-bondong bergabung menjadi Pramuka Penegak. Akhirnya ditemukanlah bahan latihan yang cocok untuk mereka, yaitu suatu latihan yang dapat menambah dan melangkapi hal-hal yang belum didapatkan sewaktu mereka masih menjadi Siaga dan Penggalang, dalam rangka menciptakan warga Negara yang baik dan berguna. Sedangkan cara memberikannya dengan mempergunakan metode kepanduan dalam suasana hidup diluar dan bakti.
Karena kepramukaan mempunyai sifat nasional, internasional dan universal, maka metode latihan kepenegakan di Indonesia pun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat dan Negara Indonesia. Dalam Gerakan Pramuka, Pramuka Penegak adalah kader-kader Pembina, yang mempunyai tugas untuk membangun Indonesia. Mereka menggabungkan diri dengan suka dan rela untuk bertugas :
1. membina diri sendiri dan sesama Pramuka
2. Berbakti kepada Tuhan, tanah air, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang kini sedang melaksanakan pembangunan untukmencapai masyarakat adil dan makmur.
Sedangkan latihannya dilaksanakan dari, oleh dan untuk mereka sendiri. Inilah gambaran latihan Kepenagakan yang menarik. Saya yakin, apabila prinsip ini dipegang teguh dalam melaksanakan latihan kepenegakan, niscaya latihan tersebut akan benar-benar menarik bagi peserta didik. Dan sekaligus dapat mengarah kepada upaya penacapaian tujuan Gerakan Pramuka.
Lalu kenapa pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak? Menurut pengamatan kami, factor-faktornya dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Bentuk latihan yang menoton dan mengulang latihan penggalang.
Salah satu factor yang menyebabkan pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak adalah karena banyak di antara Pembina Penegak yang menyajikan acara latihannya seperti pada latihan penggalang. Sehingga kesannya di mata anak didik, latihan kepenegakan itu menoton dan membosankan. Lebih-lebih bagi mereka yang dahulunya aktif waktu menjadi penggalang jelas tidak tertarik untuk masuk menjadi Penegak.
Hal ini sebenarnya janganlah sampai terjadi. Meskipun ada beberapa mata acara latihan yang sama untuk anak penggalang dan penegak, suatu missal, cara mempergukan kompas, tetapi model penyampaiannya dan luas isi materi antara penggalang dan Penegak jelas berbeda. Untuk anak penggalang materi yang disampaikan mungkin sebatas pengenalan kompas, bagian-bagian dan fungsinya, serta cara mempergukannya secara praktis. Tetapi untuk anak Penegak akan lebih lagi, selain materi yang disampaikan di Penggalang, masih ditambah lagi tentang sejarah asal usul kompas, macam-macam bentuk kompas dari yang paling sederhana sampai ke paling modern, cara memilih jenis kompas, cara merawat, cara membuat kompas yang sederhana. Dan kalau perlu, mereka juga harus dapat menerangkan dan melatih orang lain terutama adik-adik siaga dan penggalang dalam mempergunakan kompas. Lebih baik lagi kalau mereka dapat menuliskan hal-hal tersebut hingga tersusun menjadi bentuk buku. Yang menyampaikan materinya juga tidak harus Pembina, tetapi mereka dapat saling berdiskusi dari pengetahuan dan bahan-bahan yang mereka peroleh sendiri. Sehingga mereka saling menambah dan melengkapi. Dengan demikian pengetahuan mereka tentang kompas akan semakin luas.
Demikian juga untuk mata acara yang lain, hendaknya janganlah selalu Pembina yang menyampaikan, sehingga akan terkesan terlalu menggurui. Berilah jalan dan dorongan kepada mereka, terutama pengurus Dewan Ambalan. Untuk dapat menyampaikan materi latihan kepada teman-temannya. Cara lain yang dapat kita tempuh adalah dengan memberikan masalah dan pertanyaan yang berhubungan dengan materi latihan. Para Penegak disuruh membahas masalah tersebut atau mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan itu dengan cara berdiskusi atau membaca buku-buku. Kalau perlu tugaskan kepada mereka untuk menghubungi tokoh-tokoh atau instansi yang jelas menguasai atau ada hubungannya dengan materi tersebut.
Dengan demikian peserta didik akan sadar kekhilapannya dan cepat kembali ke jalan yang semestinya.
Terlebih untuk Ambalan yang masih baru didirikan, sebagai langkah awal Pembina harus banyak berperan. Baik dalam memberikan contoh cara memimpin jalanya latihan, mengurus administrasi maupun dalam membuat usulan kegiatan, petunjuk pelaksanaan, evaluasi dan laporan kegiatan. Pembina juga harus menjelaskan secara rinci tugas-tugas para Dewan Ambalannya sesuai dengan ketentuan yang benar.
Dengan demikian diharapkan Dewan Ambalan pertama yang berfungsi dengan baik dan benar. Ini sangat penting sekali, sebab biasanya pengurus masa bakti berikutnya sebagian besar mencontoh kerbiasaan Dewan Ambalan sebelumnya. jika awalnya sudah terbiasa suatu hal yang kurang baik dikhwatirkan akan menjadi tradisi turun temurun dalam Ambalan tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)